
Abstrak
Selama tiga dekade terakhir, resveratrol (RSV), senyawa polifenol, telah diusulkan sebagai obat mujarab baru karena semua tindakannya yang bermanfaat. Namun, karena sifat hormetiknya, RSV juga dikaitkan dengan efek toksik. Dalam penelitian ini, kami meneliti apakah RSV memengaruhi proses osmoproteksi dan/atau diferensiasi. Eksperimen dilakukan pada sel ginjal anjing Madin–Darby (MDCK) yang dikenai medium hiperosmolar NaCl tinggi, yang merupakan syarat untuk diferensiasi sel, tanpa atau dengan adanya RSV. Hasil kami menunjukkan bahwa RSV tidak memengaruhi osmoproteksi tetapi menghambat diferensiasi sel epitel dengan menginduksi stres oksidatif, kerusakan DNA, dan mengganggu perkembangan dan motilitas siklus sel. Semua pengamatan ini mendorong sel untuk tetap berada dalam fase S dan menginduksi apoptosis. Hasil kami memperingatkan tentang kemungkinan efek berbahaya pada proses restitusi epitel tubulus atau dalam pematangan struktur ginjal pascanatal ketika sejumlah besar nutraseutika ini tertelan.