
ABSTRAK
Minyak kenari besi dikenal karena kandungan asam lemak tak jenuh ganda dan senyawa bioaktifnya yang tinggi, yang menghadapi tantangan stabilitas oksidatif yang signifikan selama penyimpanan dan pemrosesan. Studi ini menyelidiki interaksi antioksidan antara γ-tokoferol, asam ellagik, dan β-sitosterol dalam minyak kenari besi selama oksidasi termal, yang bertujuan untuk meningkatkan stabilitas oksidatifnya. Khasiat antioksidan dari γ-tokoferol, asam ellagik, dan β-sitosterol, baik secara individu maupun dalam kombinasi, dievaluasi. γ-Tokoferol menunjukkan aktivitas antioksidan terkuat, dan kombinasinya dengan asam ellagik menunjukkan efek sinergis (SE), yang secara nyata meningkatkan stabilitas oksidatif minyak kenari besi dengan mengurangi pembentukan hidrogen peroksida dan mempertahankan asam lemak tak jenuh, sedangkan β-sitosterol menunjukkan kemanjuran terbatas, yang menunjukkan interaksi antagonis. Efek pada profil asam lemak dan komponen polar dianalisis melalui resonansi magnetik nuklir (NMR) dan analisis kandungan polar total. Temuan ini menunjukkan bahwa mengoptimalkan kombinasi antioksidan alami dapat secara efektif memperpanjang umur simpan minyak kenari besi dan meningkatkan potensi penerapannya dalam industri makanan, sejalan dengan permintaan akan produk berlabel bersih dan berkelanjutan.
Aplikasi Praktis : Studi ini memberikan wawasan berharga bagi para profesional industri makanan yang bekerja dengan minyak yang kaya akan asam lemak tak jenuh ganda (PUFA). Dengan menunjukkan bahwa γ-tokoferol dan asam ellagic secara signifikan meningkatkan stabilitas oksidatif minyak kenari besi, penelitian ini menawarkan panduan praktis untuk memformulasi produk berbasis minyak kenari dengan masa simpan yang lebih lama. Temuan ini dapat secara langsung menginformasikan pengembangan sistem antioksidan alami dalam pengawetan makanan, sejalan dengan tuntutan konsumen akan produk berlabel bersih dan berkelanjutan. Para peneliti dapat menggunakan informasi ini untuk mengoptimalkan kombinasi antioksidan dalam berbagai formulasi makanan, yang berpotensi mengurangi limbah dan meningkatkan profil nutrisi produk makanan. Studi ini juga menyoroti pentingnya pemilihan antioksidan yang cermat untuk menghindari interaksi antagonis, yang sangat penting untuk aplikasi industri produk yang berfokus pada kesehatan.