
Abstrak
LATAR BELAKANG
Jamur tiram mudah rusak dan sensitif terhadap panas. Oleh karena itu, optimalisasi proses pengeringan sangat penting untuk menjaga kualitas gizi dan fisiknya.
TUJUAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan kinetika pengeringan dan atribut kualitas jamur tiram menggunakan pengering pompa panas dalam berbagai kondisi operasi.
METODE
Efek dari suhu pengeringan (40, 50, 60, dan 70 °C), kecepatan udara (1, 2, 3, dan 4 ms −1 ), ketebalan irisan (1, 2, 3, dan 4 cm), dan metode praperlakuan (kontrol, blansing, sonikasi, dan kimia) dievaluasi. Desain ortogonal Taguchi L 16 dengan tiga kali percobaan digunakan, dan optimasi multiobjektif dilakukan dengan menggunakan analisis komponen utama yang dikombinasikan dengan fungsi keinginan komposit. Responsnya adalah laju pengeringan (DR), laju penguapan air spesifik (SMER), koefisien difusi air ( D eff ), perubahan warna ( ∆ E), rasio rehidrasi (Rh), kandungan flavonoid total (TFC), dan kandungan fenolik total (TPhC).
HASIL
Laju pengeringan tertinggi (7,086 gmin −1 ) dicapai pada 70 °C, 4 ms −1 , ketebalan irisan 1 cm, dengan sonikasi. Suhu pengeringan berkontribusi 39,2% terhadap variasi laju pengeringan dan kecepatan udara berkontribusi 30,3%. Untuk SMER, suhu dan ketebalan irisan memiliki efek terbesar (71% dan 14,5%), sedangkan D eff efektif (1,18 × 10 −8 –7,22 × 10 −7 m 2 s −1 ) paling dipengaruhi oleh ketebalan irisan (67,8%), suhu (14,5%), dan praperlakuan (8,9%). Sonikasi pada suhu 60 °C, 2 m·s −1 , dan ketebalan 4 cm menghasilkan Rh (4,67) dan Δ E tertinggi. Berdasarkan keinginan komposit, kondisi pengeringan optimal adalah 60 °C, 4 ms −1 , ketebalan 4 cm, dengan praperlakuan sonikasi.
KESIMPULAN
Studi ini menunjukkan bahwa optimalisasi proses meningkatkan efisiensi pengeringan dan kualitas produk secara signifikan, dengan sonikasi muncul sebagai metode praperlakuan yang paling efektif. © 2025 Society of Chemical Industry.