Perbandingan pengaruh pemanasan gelombang mikro 2450 MHz dan 915 MHz terhadap inaktivasi Escherichia coli O157:H7 dan Salmonella Typhimurium dalam pengolahan selai kacang skala besar

Perbandingan pengaruh pemanasan gelombang mikro 2450 MHz dan 915 MHz terhadap inaktivasi Escherichia coli O157:H7 dan Salmonella Typhimurium dalam pengolahan selai kacang skala besar

Abstrak
Latar belakang
Studi ini menyelidiki efektivitas perlakuan gelombang mikro 2450 MHz dan 915 MHz untuk menonaktifkan patogen bawaan makanan selama pemrosesan selai kacang dalam skala besar (400 g). Sampel selai kacang yang diinokulasi dengan Escherichia coli O157:H7 dan Salmonella Typhimurium diekspos ke pemanasan gelombang mikro 2450 MHz atau 915 MHz. Setelah perlakuan, nilai asam dan peroksida serta perubahan warna dinilai untuk menentukan dampak proses.

Hasil
Seiring dengan meningkatnya waktu perawatan, populasi patogen menunjukkan penurunan yang sesuai. Perawatan gelombang mikro 915 MHz selama 90 detik menghasilkan pengurangan 3,73 hingga 4,95 log CFU g −1 . Perawatan 2450 MHz selama 160 detik menghasilkan pengurangan yang lebih kecil, berkisar antara 1,59 hingga 3,24 log CFU g −1 . Perawatan gelombang mikro 915 MHz tidak memengaruhi nilai asam, peroksida, atau warna selai kacang. Sebaliknya, perawatan 2450 MHz menyebabkan nilai asam dan peroksida yang lebih tinggi dan menyebabkan perubahan yang nyata pada warna selai kacang.

Kesimpulan
Temuan ini menunjukkan bahwa pemrosesan gelombang mikro 915 MHz dapat menjadi metode yang efektif bagi industri makanan untuk digunakan dalam pasteurisasi selai kacang karena mencapai pengurangan patogen tanpa mengorbankan kualitas produk. © 2025 Masyarakat Industri Kimia.

You May Also Like

About the Author: sipderman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *