
ABSTRAK
Penyakit ginjal kronis (CKD) ditandai dengan hilangnya fungsi ginjal secara progresif dan perubahan struktural yang ireversibel. Baik donasi ginjal maupun amikasin menunjukkan efek nefrotoksik; namun, polifenol seperti resveratrol dikenal karena sifat nefroprotektifnya karena kemampuan antioksidannya. Studi ini menyelidiki efek perlindungan resveratrol dalam model cedera ginjal yang melibatkan nefrektomi unilateral dan amikasin pada tikus Wistar. Tikus Wistar jantan ( n = 25) dibagi menjadi lima kelompok berikut: (1) kontrol pembawa, (2) kontrol resveratrol, (3) kerusakan ginjal (nefrektomi unilateral ditambah amikasin), (4) pasca-perawatan resveratrol, dan (5) pra-perawatan resveratrol. Fungsi ginjal dinilai melalui pengukuran kreatinin dan urea serum. Stres oksidatif dievaluasi melalui kadar malondialdehid (MDA), sedangkan status antioksidan ditentukan melalui kapasitas antioksidan total (TAC). Analisis jaringan menggunakan pewarnaan trikrom H&E, PAS, dan Van Giesons. Analisis data dilakukan menggunakan ANOVA dan uji post-hoc Tukey untuk data parametrik dan uji Kruskal–Wallis dengan uji post-hoc Dunn untuk data non-parametrik, dengan signifikansi ditetapkan pada p < 0,05. Pengobatan resveratrol secara signifikan meningkatkan berat badan, pertumbuhan kompensasi ginjal, dan beberapa parameter biokimia. Hasil ini menunjukkan bahwa resveratrol dapat menjadi strategi nutrisi yang menjanjikan untuk menjaga fungsi dan arsitektur ginjal dalam konteks cedera ginjal.